Aksi Protes Penutupan Tambang di Subang. Koordinator Aksi; hanjakal aing milih Dedi Mulyadi

Pemerhati sosial, Ujang Sumarna. (foto; istimewa)

SUBANG, XPOSE24.COM – Penutupan lokasi tambang atau Galian C di Kabupaten Subang kian berbuntut panjang. Ratusan orang yang terdiri dari pengusaha dan pekerja tambang didampingi sejumlah organisasi masyarakat dan LSM turun menggelar aksi orasi di depan DPRD Kabupaten Subang, Jumat (24/1/2025).

Dalam aksinya mereka menutut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang membuka kembali tambang yang telah di tutup aparat, sebelumnya. Penutupan itu menurut mereka sama dengan “memotong leher” orang yang selama ini mengantungkan hidupnya di tambang tersebut.

Aksi massa ini menimbulkan kemacetan, sebab para peserta aksi membawa sekaligus truk yang biasa digunakannya untuk membawa material hasil tambang ke depan gedung DPRD.

Koordinator Aksi, Andi L Hakim atau akrab disapa Andi Gondrong dalam orasinya terus mencibir nama Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi. Pasalnya menurut dia, penutupan tambang tersebut butut dari aksi Dedi Mulyadi yang disampaikan lewat video yang kemudian diunggah di media sosialnya.

Koordinator Aksi, Andi L Hakim saat berorasi di depan kantor DPRD Subang. (foto: istimewa)

“Hey Dedi, kalau memang pengusaha tambang ini salah coba mana tunjukan yang benar itu bagaimana?,” ujar Andi Gondrong. “Jangan ini mah sedikit – sedikit menyalahkan tapi tidak memberikan bagaimana solusinya,” sambungnya.

Andi Gondrong juga mengungkapkan penyesalannya telah memilih Dedi Mulyadi di pemilihan geburnur. “Sumpah tah, ningali kieu mah hanjakal aing milih Dedi Mulyadi,” katanya lagi.

Sementara itu, pemerhati sosial yang juga mantan Anggota DPRD Subang, Ujang Sumarna menyebut, aksi Dedi Mulyadi di video tersebut sangat sporadis. Pernyataan Dedi itu tidak didasari oleh fakta – fakta dimana sebenarnya, keberadaan tambang tersebut juga telah memberikan dampak ekonomis kepada masyarakat disekitarnya.

“Ya kalau menurut saya, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi ini terlalu sporadis. Dedi Mulyadi tidak melihat fakta sebenarnya. Kan mestinya dia juga tahu, bahwa tambang ini juga telah memberikan kehidupan kepada masyarakat disekitarnya,” ujarnya.

Sebagai pemerhati sosial, Ujang Sumarna juga mengungkapkan, terkait ijin tambang yang selama ini dipermasalahkan, sebenarnya sudah dari dulu para pengusaha ini memprosesnya. Tapi karena rumit dan mahalnya biaya, sehingga banyak diantara mereka yang tidak memprosesnya lebih lanjut.

Sekedar informasi, penutupan tambang atau Galian C yang dilakukan oleh aparat Polres Subang, menyusul ungkapan kekecewaan Dedi Mulyadi terhadap keberadaan tambang yang diduga ilegal di daerah Subang selatan. Kekecewaannya itu di sampaikan melalui video yang kemudian viral di media sosial. Berangkat dari video tersebut, setidaknya ada 14 tambang yang telah ditutup aparat.

Penulis : Igoen

Editor : Tim XPOSE24.COM

Related posts
Tutup