Pilkada Subang telah selesai dilaksanakan. Namun cerita tentang Pilkada hingga saat ini masih ramai diperbincangkan. Bukan saja soal kemenangan Reynaldy – Agus Masykur yang dianggap fenomenal, tapi dibalik itu ada sosok yang juga tak kalah menarik turut diperbincangkan. Dia adalah Hj.Elita Budiati, S.K.M., M.Si.
Bagi masyarakat Subang, nama Elita Budiati mungkin sudah tidak asing didengar–meski tak banyak yang tahu siapakah sosok wanita yang dikabarkan memiliki peran penting dalam kemenangan Rey dan Agus di Pilkada Subang 2024.
Diketahui, Elita Budiati adalah ibunda dari Cabup Subang terpilih, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi. Selain itu, dia juga merupakan ketua Partai Golkar Subang dan sekaligus anggota Komisi 1 DPR RI, dari Fraksi Partai Golkar. Bahkan, Elita juga disebut-sebut menjadi wanita Subang pertama yang duduk di DPR RI dari Parta Golkar.
Ibu dua anak yang sebelumnya menjabat wakil ketua DPRD Subang ini, terpilih dalam Pemilu Legislatif 2024 setelah berhasil meraih suara sebanyak 98 ribuan dari Dapil Jabar IX yang terdiri dari Kabupaten Sumedang, Majalengka, Sumedang.
Dari sudut pandang penulis, sukses Elita Budiati sebagai Anggota DPR RI tentu bukan tanpa sebab. Ada banyak intrik yang mewarnai perjalanan karir wanita kelahiran Subang 28 Desember 1969 tersebut. Namun oleh karena keteguhan hati dan kebulatan tekadnyalah semua itu bisa diraih.
Sebelum menapaki dunia politik, Elita adalah seorang ASN dengan karir mentereng. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Staf Ahli Bupati dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), di Pemerintahan Kabupaten Subang. Bahkan selama menjadi ASN pun, Elita tebilang sosok yang cerdas. Hal itu terbukti dari setiap jenjang karir yang diikutinya, berhasil dilalui dengan sempurna.
Tidak dipungkiri, selama menjadi birokrat perjalanan karir Elita Budiati sempat dibuat terseok. Namun begitu, ia tetap tegar menghadapinya. Satu hal yang mungkin menjadi jembatan bagi Elita, bahwa kepercayaan pimpinan adalah amanah yang harus dijaga dan dilaksanakan sebaik mungkin.
Elita mengakhiri perjalanan karirnya sebagai ASN di tahun 2017. Ia kemudian merambah perlahan memasuki dunia politik yang baru dikenalnya. Di tahun yang sama, Elita digadang akan diusulkan menjadi Wakil Bupati Subang oleh PDIP mendampingi Hj Imas Aryumningsih yang saat itu menjabat Bupati Subang menggantikan Ojang Sohandi. Namun sayang, rencana itu urung terjadi sebab tak lama berselang, kemelut melanda Golkar Subang imbas masalah hukum yang menimpa Hj Imas Aryumningsih, yang kala itu juga menjabat sebagai ketua Golkar Subang.
Buntut dari kasus tersebut, Golkar Subang bak kapal besar tanpa nakoda. Kondisi ini jelas memicu keprihatinan banyak pihak, tak terkecuali Elita Budiati. Dengan penuh percaya diri akhirnya Elita masuk dan kemudian menyatakan kesiapannya menjadi Ketua Golkar Subang menggantikan Hj Imas Aryumningsih. Singkatnya, Elita dipercaya menjadi Ketua Golkar Subang.
Keberadaan Elita di panggung politik Kabupaten Subang saat itu, perlu diakui tak seindah yang dibayangkan. Banyak cibiran serta kalimat-kalimat sinis mewarnai, “Apa mungkin sekelas Elita mempu memimpin partai besar dan sarat pengalaman?”, begitulah kira-kira nada sinis itu.
Tapi seiring waktu, Elita berhasil menjawab semua keraguan tersebut. Baru 1 periode memimpin Partai Golkar Kabupaten Subang, Elita dinilai berhasil menjaga soliditas ditubuh oragnisasi–dan sekarang terbukti, Golkar Subang di bawah kepemimpinan Elita mampu mengalahkan PDIP yang selama reformasi terus berada dipuncak parlemen.
Hal lain yang tentu tak bisa dianggap sepele dari sosok Elita Budiati, saat ini dirinya adalah Anggota DPR RI. Lebih dari itu, Golkar Subang di bawah kepemimpinan Elita Budiati telah berhasil membangun kolaborasi yang cantik dengan partai-partai lain (PDIP – PKS) dalam menyukseskan pasangan Reynaldy Putra dan Agus Masykur menjadi Bupati – Wakil Bupati Subang periode 2024 – 2029.
Sepak terjang Elita Budiati dipentas perpolitikan Kabupaten Subang, paling tidak untuk satu periode ini memang tak bisa diragukan. Meski seorang perempuan, ia dinilai sangat piawai dalam memainkan perannya sebagai politisi. Gayanya yang cool tak menunjukan ada beban, tapi langkahnya pasti menuju satu sasaran.
Mencermati pada liku perjalanan karir seorang Elita Budiati maka dalam tulisan ini, penulis secara khusus menyebut Elita sebagai “Wanita Besi” dari Subang.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya sebagai penulis. Istilah “Wanita Besi” disini terinspirasi dari sejarah jurnalis Soviet yang menjuluki Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher sebagai Wanita Besi.
Istilah Wanita Besi sendiri jika diartikan secara luas bermakna positif yang menggambarkan pada pendirian dan kemauan yang kuat dari seorang perempuan. Dalam Wikipedia, tercatat ada lima tokoh wanita dunia yang mendapatkan julukan tersebut. Mereka ialah;
Indira Gandhi, Perdana Menteri India menjabat 1966 – 1977 dan 1980 – 1984
Golda Meir, Perdana Menteri Israel menjabat 1969 – 1974
Margaret Thatcher, Perdana Menteri Britania Raya menjabat 1979 – 1990
Angela Merkel, Kanselir Jerman menjabat sejak 2005
Ellen Johnson-Sirleaf, Presiden Liberia menjabat sejak 2006
Di dalam tulisan ini, tentu penulis tidak berarti mensejajarkan Elita dengan tokoh wanita tersebut atau secara khusus, Margaret Thatcher. Akan tetapi, menilik dari perjalanan karirnya sejak di birokrasi maupun panggung politik, penulis melihat ada keteguhan dan kemauan yang tinggi dari seorang Elita Budiati.
Selain itu, julukan Wanita Besi terhadap Elita Budiati diharapkan juga akan menginspirasi wanita-wanita lainnya di Kabupaten Subang.
Dimata rekan sejawat (sesama politisi), pemerhati sosial juga unsur masyarakat lainnya, penilaian positif tentang Elita terungkap. Berikut petikannya;
Sekretaris PKB Subang, Jaka Arizona;
Menurut Jaka, Elita Budiati adalah sosok perempuan yang luar biasa. Sebagai seorang politisi, Elita orang yang tak mudah melupakan jasa orang lain, sekecil apapun perannya itu. Sukses Golkar Subang dibawah kepemimpinan Elita adalah bukti kalau soliditas di tubuh partai itu benar-benar ada.
“Yang tak kalah penting, Bunda (panggilan akrab Elita Budiati), itu orangnya mau mendengar dan dia bukan orang yang anti kritik juga. Keinginannya kuat. Apalagi sekarang, beliau sudah menjadi anggota DPR RI dan bagi saya ini adalah asset. Saya yakin Bunda Elita akan mempu menjalaninya,” ujar Jaka.
Lebih lanjut Jaka mengatakan, meski di Pilkada Subang PKB dan Golkar adalah rival, tapi hal itu tidak lantas menjadi rivalitas yang berkepanjangan. Dia meyakini, Elita Budiati seorang yang bijak, beliau akan menganggap semua persoalan itu hanyalah dinamika politik–dan PKB partai pertama yang mengakui kemenangan Rey – Agus.
“Dalam Pilkada memang kami (PKB) bersebrangan pandangan. Tapi kan itu hanya dinamika saja dan saya yakin Bunda juga menghormati itu. Dan dimata saya, bunda ini politisi yang memang sudah matang,” tandasnya.
Jurnalis Senior, H Dadang Hidayat,S.IP;
Dalam sebuah perbincangan Jurnalis Senior, H Dadang Hidayat,S.IP menyebut, Elita perempuan cerdas dan tangguh. Beliau (Elita) adalah politisi yang sudah mapan dari sisi keilmuan. Sukses Golkar Subang saat ini adalah bukti kalau Elita tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Dimata saya Bunda Elita adalah sosok perempuan yang tangguh. Beliau itu bukan saja “Wanita Besi” tapi hatinya itu benar-benar sekeras baja. Keinginannya kuat sekali. Tapi sekalipun begitu Bunda juga orang tetap terbuka. Beliau mau menerima pendapat dari orang lain,” kata Dadang.
Ketua Kick Boxing, Cabang Subang, Hj Ellys Langi;
Pernyataan lain tentang Elita Budiati disampaikan tokoh perempuan Subang, Hj Ellys Langi. Menurut Ellys, Elita adalah “Wonder Women”. Elita guru sekaligus motivator. Ini terbukti dengan diraihnya kemenangan Golkar Subang di bawah kepemimpinan Elita Budiati, betapa Elita bisa menggerakan roda organisasi partai dengan sangat solid sampai ke tingkat bawah atau Kortai (Koordinator Partai).
“Bunda Elita dimata saya adalah Wonder Women, guru dan sekaligus motivator. Bunda Elita itu seorang politisi perempuan yang pandai membaca strategi. Kita lihat saja, Golkar dibawah kepemimpinan Bunda saat ini menjadi pemenang. Ini artinya Bunda benar-benar serius mengurus oragnisasi,” kata Ellys Langi yang juga ketua KicBoxing Cabang Subang, dalam sambungan telapon.
Selanjutnya, Ellys Langi mengungkapkan sisi lain dari Elita. Katanya, ada yang istimewa dalam diri Elita. Elita disebut – sebut mampu mengingat siapa-siapa saja orang yang ada disekelilingnya. Contoh; Ini siapa, orang ini dari mana. Elita tahu semua, selain namanya alamatnya juga ia bisa sebutkan. “Saya kadang berpikir juga ya, kok bisa Bunda itu inget sama orang yang sebegitu banyak. Nah, kalau boleh saya simpulkan Bunda ini orang yang sangat menghargai terhadap jasa orang lain, sekecil apapun itu,” ujarnya.
Sebagai orang dekat, Ellys Langi mengaku mengetahui juga sisi pribadi dari seorang Elita Budiati. Katanya, sebagai anggota DPR RI dan ketua organisasi partai politik dengan seabrek kesibukan tapi Elita tetap seorang ibu bagi anak-anaknya dan istri yang baik bagi suaminya.
“Jujur saja ya, kenapa saya kagum sama Bunda Elita. Meskipun kita tahu, bagaimana kesibukannya, ngurus partai jadi anggota DPR RI juga, tapi jangan salah loh, Bunda juga seorang ibu. Lihat saja bagaimana Bunda begitu dekat dengan anak-anaknya, bahkan lihat juga lah, bagaimana adab dan akhlak mereka,” ujarnya.
“Dan sebagai istri, Bunda juga bisa melayani suami dengan baik. Bunda sama suaminya ini harmonis loh. Kadang saya juga iri ngelihatnya,” tambahnya.
Selain itu lanjutnya, Elita adalah wanita yang taat menjalankan ibadah. “Bahkan ya, itu loh salat lima waktunya. Kayanya ga pernah kelewat, bahkan dhuhanya juga. Beliau ini sangat rajin. Salat itu bisa dilakukan di mobil juga, malahan kalau pas lagi bareng sama saya, ya kita barengan juga salatnya,” tandasnya. “Terakhir semoga Bunda diberi kesehatan dan keselamatan dunia dan diakhirat kelak, amin Ya Alloh,” tutupnya.
“Pupuhu Dangiang Joglo”, Drs. Asep Muslihat, M.Si;
Secara umum, pria yang dikenal sebagai Pupuhu “Dangiang Joglo” ini mengapresiasi keberhasilan Elita Budiati. Sukses Golkar tahun ini bukan saja di Subang tapi juga secara nasional dan Elita mampu menjawab tantang tersebut. Asep Muslihat yang juga mantan Kadisdik Subang begitu menaruh harapan besar pada Elita.
“Secara umum saya mengapresiasi atas keberhasilan beliau (Elita Budiati). Dan saya berharap, dengan keberadaan beliau di DPR RI bisa berkolaborasi secara konsisten dengan kebijakan – kebijakan Bupati maupun Wakil Bupati yang baru. Ini semata untuk perubahan Subang ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Sekedar untuk diketahui, “Dangiang Joglo” adalah perkumpulan yang dibuat secara spontan. “Dangiang Joglo” adalah dua suku kata gabungan antara bahasa Sunda dan Jawa. Dangiang mengandung arti tokoh kharismatik atau berwibawa, sedangkan joglo sebenarnya lebih dikenal dengan sebutan bagi rumah adat Jawa. Tapi sesungguhnya kata joglo yaitu “Tajug Loro” yang artinya “dua gunung”. Belakangan orang – orang justru lebih sependapat kalau Joglo adalah rumah adat orang Jawa.
Di Sunda sendiri, kata Joglo umum digambarkan sebagai bagunan di depan rumah dengan atap menjulang dan teras lesehan dengan ditopang empat tiang penyangga utama. Ke empat tiang tersebut diartikan juga sebagai “soko guru” yang mewakili empat arah angin, yaitu barat, timur, selatan, dan utara.
Dengan demikian, jika digabungkan dua suku kata tadi, “Dangiang Joglo” mengandung arti sebuah bangunan tempat berkumpulnya para tokoh kharismatik untuk saling berbagi cerita atau sekedar berdiskusi.
Menyikapi ini, Asep Muslihat sependapat. Hanya saja menurut dia, Dangiang Joglo bukanlah organisasi resmi. Dangiang Joglo hanya sebutan atau istilah untuk sebuah tempat berkumpulnya para tokoh Subang. “Jadi karena bukan organisasi, maka Dangiang Joglo ini tidak ada ketuanya. Ga ada juga pengurusnya. Mereka yang berkumpul disini, umumnya para pini sepuh Subang yang kadangkala ikut merumuskan bagaimana membangun Subang lebih baik. Ya, intinya lebih ke diskusi lah,” jelasnya.
Dede Sunarya Trah P,SH., MH;
Praktisi hukum, Dede Sunarya Trah P,SH., MH mengaku mengetahui banyak bagaimana Elita Budiati membangun Golkar Subang yang saat itu tengah terpuruk buntut dari kasus hukum yang menyeret Imas Aryumningsih selaku ketua Golkar Subang saat itu.
Menurut Dede, Elita berhasil menyelamatkan Golkar Subang. Jargon “Ngabret” yang didengungkan ternyata mampu memotivasi suluruh kader dan mengembalikan kepercayaan publik hingga akhirnya Golkar Subang berhasil menjadi pemenang.
“Saya kebetulan konsultan juga di Golkar Subang, dan saya tahu betul bagaimana perjuangan Bu Elita dalam membangun Golkar Subang. Jargon “Ngabret” yang digaungkan ternyata bisa menjadi kenyataan. Sekarang kita tahu, Bu Elita saat ini Anggota DPR RI dan Golkar juga menjadi pemenang di Pilkada, Pileg bahkan Gubernur. Ini artinya, sebuah keberhasilan yang sangat luar biasa,” ujar Dede.
Dede berharap, dengan keberadaan Elita di DPR RI bisa berkolaborasi baik dengan Pemerintahan Kabupaten Subang untuk mambangun perubahan Subang ke arah yang lebih baik. “Saya berharap, keberadaan Bu Elita di DPR RI bisa menjadi pendorong untuk perubahan Subang ke arah yang lebih baik. Apalagi kan sekarang, Subang akan menjadi sentra industri terbesar. Ini artinya, perlu ada sinergitas antara daerah, provinsi dan pusat,” katanya.
Penulis : I. Gunawan J.A,SE
Penulis adalah Pendiri dari PT.Guna Multy Digi sebuah perusahaan yang bergerak dibidang IT dan Penerbitan Media Online dan sekaligus perusahaan yang menaungi Lembaga Survey dan Monitoring Independen (LSMI) Jawa Barat.
Tulisan ini sebagai bentuk apreasiasi sekaligus dedikasi penulis terhadap perjuangan Hj.Elita Budiati, S.K.M., M.Si dalam membangun organisasi–dan semoga pula, tulisan ini bermanfaat serta bisa menjadikan motivasi pada mereka terutama kaum perempuan yang membacanya.
Kepada para narasumber saya berterima kasih